Budayawan Nasional Sampaikan Ceramah di UIN

  • Admin Humas
  • Selasa, 20 Agustus 2019
  • 1904 Tampilan
Budayawan Nasional KH. D. Zawawi Imron saat sampaikan ceramah/orasi kebudayaan di UIN Raden Intan Lampung, Selasa (20/8).

UIN Raden Intan Lampung melalui bidang kemahasiswaan selenggarakan seminar di GSG kampus setempat, Selasa (20/8). Seminar kemahasiswaan ini diikuti oleh sekitar 1200 mahasiswa baru tahun akademik 2019/2020.

Seminar ini mengusung tema Meneguhkan Komitmen Spiritual, Intelektual, dan Kebangsaan. Hadir sebagai narasumber tunggal yakni Budayawan Nasional KH D Zawawi Imron.

Wakil Rektor III Prof Wan Jamaluddin PhD mewakili Rektor dalam sambutannya menyampaikan ucapan terima kasih atas kesempatan dari KH Zawawi untuk memberikan ceramah atau orasi kebudayaan di kampus UIN Raden Intan.

Menurutnya, tema kegiatan tersebut merupakan bagian dari visi dan taglines dari UIN Raden Intan. “Melalui seminar kemahasiswaan, kita bedah tema ini. Slogan kampus kita, UIN ber-ISI. Kita teguhkan jiwa intelektual kita, spiritual kita dan integritas (kebangsaan) kita,” ujar Prof Wan.

KH D Zawawi Imron dalam ceramahnya berpesan kepada mahasiswa untuk rajin belajar. “Anda harus cerdas, punya kredibilitas, akhlak yang baik dan berintegritas,” katanya.

Menurutnya, puncak dari ilmu dan keindahan adalah spiritualitas. “Kuliah ini untuk meniru akhlak dan perilaku nabi Muhammad Saw. Menyatunya seseorang dengan yang menyiptakannya,” lanjutnya.

Penyair dan penyiar asal Madura ini mengajak untuk selalu mendekatkan diri kepada Allah Swt. “Menurut Alquran, orang yang cerdas dan terbuka hatinya, ciri pertamanya adalah dia selalu berdzikir mengingat Allah. Di sini sumber kebahagiaan, sumber kecerdasan dan sumber kerendahhatian,” ungkapnya.

Dari kiri, Wakil Rektor III Prof. Wan Jamaluddin, Ph.D; Wakil Rektor I Dr. Alamsyah, M.Ag; Budayawan KH. D. Zawawi Imron; dan Wakil Rektor II Dr. Asriani, MH.

Dia juga berpesan, dengan ilmu agar dapat mampu membaca fenomena tanah air. “Belajarlah anda di tengah-tengah masyarakat, karena masyarakat adalah guru anda (juga). Air mata masyarakat anda tangkap, bukan hanya peristiwa sosial tetapi juga peristiwa ruhani untuk melahirkan simpati dan empati. Itu yang diajarkan Rasulullah, bagaimana kita punya simpati dan empati terhadap orang-orang yang tersiksa,” tuturnya.

“Kalian harus mencintai Indonesia. Jadilah ‘Raden Intan’ millenial yang siap untuk memperbaiki Indonesia kelak dengan ketakwaan, taqarrub dan akhlakul karimah. Belajarlah yang baik. Cintailah tanah air ini,” tambahnya.

Diakhir ceramahnya, KH Zawawi juga membacakan syair tentang cinta tanah air. Berikut syair yang dibacakan:

Indonesia Tanah Sajadah

Sebelum kita lahir ke dunia ini
Rahmat Allah telah menjelma air susu di dada ibu
Lalu kita diturunkan
Pada sebidang tanah air
Yang membentang dari Aceh sampai Papua
Itulah Indonesia
Yang gunungnya biru berselendang awan
Ada hamparan padi menguning keemasan
Serta pohon kelapa yang melambai di tepi pantai 
Indahnya tanah air kita
Sepotong surga yang diturunkan Allah di bumi

Kita minum air Indonesia menjadi darah kita
Kita makan buah-buahan dan beras Indonesia menjadi daging kita
Kita menghirup udara Indonesia menjadi napas kita
Satu saat nanti kalau kita mati
Kita akan tidur pulas dalam pelukan bumi Indonesia
Daging kita yang hancur 
Akan menyatu dengan harumnya bumi Indonesia

Tanah air yang indah
Harus diurus dengan hati yang indah
Hati yang taqarrub kepada Allah
Kalau Indonesia ingin tetap indah
Harus diurus dengan akhlak yang indah 
Tanah air adalah ibunda kita 
Siapa mencintainya
Harus menanaminya dengan benih-benih kebaikan dan kemajuan

Agar Indah yang indah semakin damai dan indah
Tanah air adalah sajadah
Siapa mencintainya
Jangan mencipratinya dengan darah 
Jangan mengisinya dengan fitnah, maksiat, dan permusuhan

Tanah air Indonesia 
Adalah sajadah
Sampai kita bersujud kepada Allah.

(NF/HI)