Dua Guru Besar Sampaikan Orasi Ilmiah Tentang Pendidikan

  • Admin Humas
  • Rabu, 25 Juli 2018
  • 4686 Tampilan

Humas UIN RIL – Dua guru besar yang baru dikukuhkan sampaikan orasi ilmiah tentang pendidikan. Kedua guru besar itu yakni Prof Dr H Acmad Asrori MA dan Prof Dr H Chairul Anwar MPd yang dikukuhkan oleh Senat UIN Raden Intan Lampung pada sidang senat terbuka di GSG UIN, Bandar Lampung, Kamis (25/7/2018).

Prof Asrori dalam orasi ilmiahnya mengangkat tema POST TRANSNASIONALISME PENDIDIKAN ISLAM INDONESIA: Meneguhkan Multikulturalisme Nusantara, Mengokohkan Perdamaian Dunia. “Secara historis normatif, subtansi corak pendidikan Islam di Indonesia tidak dapat dikesampingkan dari warna lokalitas nusantara yang begitu diversifikatif, sekaligus pengaruh global yang sangat masif,” terangnya saat orasi ilmiah.

Dia menjelaskan, pengaruh utama pendidikan nilai-nilai keagamaan Islam yang moderat penting diaktualisasikan dalam pengembangan lembaga pendidikan Islam yang berwajah multikultural. “Agar peradaban Islam yang dibangun di Indonesia tidak larut dalam unsur-unsur lokal yang negatif dan terbelakang serta arus global yang dapat mengundang malapetaka bagi Islam Indonesia seperti perilaku kekerasan atas nama agama,” papar guru besar bidang Ilmu Pendidikan Islam ini.

Menurut Prof Asrori pengembangan lembaga pendidikan tersebut berfungsi menjaga dan mempertahankan karakter umat Islam sebagai Khairu Ummah,  sekaligus membawa kedamaian dunia selaras dengan visi Islam Rahmatan lil’alamin.

Sedangkan Prof Chairul dalam orasi ilmiahnya menangkat tema ORIENTASI PENGEMBANGAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM KONTEKS REVOLUSI MENTAL DAN PEMBANGUNAN KARAKTER BANGSA. Pilihan tema itu dibedah dan dibahas dalam konteks filosofi hidup masyarakat Lampung yakni Piil Pesenggiri.

Piil Pesenggiri ini juga dapat diartikan sebagai karakter pergaulan hidup orang Lampung. Ia (Piil Pesenggiri) juga mengandung pendidikan karakter yang bersumber dari kebudayaan lokal Lampung,” jelas Prof Chairul.

Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan (FTK) ini juga menegaskan, falsafah Piil Pesenggiri sebagai salah satu sisi kehidupan yang mengakar dimasyarakat dipercaya mampu menjadi pola pengatur tingkah laku seseorang dan kelompok masyarakatnya. Sehingga, lanjut guru besar bidang Ilmu Filsafat Pendidikan ini, apabila nilai-nilai luhur tersebut dapat dijalankan dengan baik maka secara tidak langsung kehidupan masyarakat pun akan berlangsung baik.

Kedua guru besar yang baru dikukuhkan tersebut merupakan akademisi dari FTK UIN Raden Intan. Dengan bertambahnya dua guru besar tersebut, total profesor UIN Raden Intan Lampung berjumlah 19 orang.

Pengukuhan langsung dipimpin oleh rektor selaku ketua senat. Selain Sivitas UIN dan keluarga, hadir pada pengukuhan tersebut diantaranya yaitu Gubernur Lampung atau yang mewakili, Kapolda Lampung, Danrem O43/Gatam, Bupati Pringsewu, Raja Skala Bkhak, tokoh masyarakat, ulama dan undangan lainnya. (NF/FM/HI)