Dua Sejarawan UIN RIL Presentasi di Konferensi Nasional Sejarah ke-XI

  • Admin Humas
  • Jumat, 12 November 2021
  • 1699 Tampilan
Pamflet Panel KNS XI

Dua Sejarawan UIN Raden Intan Lampung (RIL) paparkan presentasi di Konferensi Nasional Sejarah (KNS) ke-XI pada 8-10 November 2021 yang berlangsung secara hybrid. Acara perlima tahunan para Sejarawan Indonesia ini digagas oleh Masyarakat Sejarawan Indonesia dan Direktorat Jenderal (Ditjen) Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) RI.

KNS XI diikuti oleh 2000 pemakalah dari seluruh Indonesia dan 1 Panelis Internasional kerja sama Indonesia-Malaysia. Tema besar kegiatan ini yaitu Interkoneksi dan Kerjasama Global dalam Perspektif Sejarah, yang dikerucutkan menjadi tema-tema khusus tentang keagamaan, kemaritiman, niaga, sejarah Islam, pendidikan sejarah dan lainnya.

Dua Sejarawan UIN RIL yang menjadi panelis yakni Dr Wahyu Iryana dan Dr. Abdul Rahman Hamid, yang keduanya merupakan akademisi Fakultas Adab. Wahyu mengambil tema Sejarah Keagamaan; Peta Gerakan Terorisme Milenial di Indonesia. Dia menggandeng panelis lainnya membahas tema ini diantara berasal dari UIN Fatmawati Bengkulu, UIN Sunan Gunung Djati (SGD) Bandung, UGM, dan UNPAD.

Wakil Rektor (WR) III UIN RIL Prof Wan Jamaluddin PhD juga turut menjadi keynote speaker pada panel tersebut. Prof Wan menyoroti soal gerakan terorisme di kalangan milenial.

“Gerakan terorisme di kalangan milenial harus disikapi oleh seluruh stakeholder. Karena  doktrinasi para idiolog teroris ini juga dilakukan melalui dunia maya,” ujarnya.

Sementara Abdul Rahman mengambil tema Sejarah Maritim dengan menggandeng panelis asal kampusnya di Makassar.

Menurut Wahyu, para Sejarawan penting mengikuti acara konfrensi semacam ini agar dapat bergaul dalam wadah intelektual kesejarahan dengan lintas generasi Sejarawan di Indonesia. “Peran aktif para Sejarawan khususnya yang dari Lampung perlu diikuti jejaknya sebagai bentuk untuk menghidupkan kultur akedemik yang sehat di Kampus UIN Raden Intan Lampung,” ucapnya.

KNS awalnya digagas oleh Prof Sartono Kartodirdjo di Jogjakarta. KNS XI dibuka langsung oleh Presiden Joko Widodo dan didampingi Mendikbud Nadim Makarim. Kegiatan ini ditutup oleh Sang Begawan Sejarah generasi ke-3 yakni Prof Taufik Abdulah dan Prof Azumardi Azra. (Rls-NF/HI)