Ekonomi Syariah Sebagai Solusi Ekonomi Dunia

  • Admin Humas
  • Kamis, 17 Mei 2018
  • 7841 Tampilan

Humas UIN RIL – Di tengah keguncangan ekonomi global, ekonomi syariah diyakini dapat menjadi solusi ekonomi dunia. Hal itu disampaikan oleh Marwan Cik Asan saat menjadi keynote speech pada sosialisasi pengembangan ekonomi syariah berbasis kerakyatan yang diselenggarakan di FEBI, Kamis (17/5).

Wakil Ketua Komisi XI DPR RI itu bersyukur pada Allah SWT bisa silaturahmi dan berkunjung lagi ke UIN Raden Intan. “Saya baru pertama ke UIN setelah sebelumnya IAIN sudah beberapa kali (berkunjung). Semoga kiprah UIN (Raden Intan Lampung) semakin luas dan bisa menjangkau seluruh Nusantara,” ucap Marwan saat mengawali paparannya.

Marwan mengaku memiliki semangat dan motivasi dalam berjuang untuk kemenangan dan perkembangan ekonomi syariah. “Dibanyak tempat selalu saya kobarkan tentang ekonomi Islam. Saya yakin, ekonomis syariah ini yang akan menjadi solusi ekonomi dunia,” terangnya.

Menurut Mantan Ketua DPRD Provinsi Lampung ini, ekonomi konvensional atau yang sering disebut kapitalisme hanya mengeruk keuntungan sebesar-besarnya  sehingga meninggalkan keadilan. “Maka pada suatu fase (ekonomi konvensional) ini akan meledak dan mencari keseimbangan baru. Ekonomi syariah lah solusinya,” jelasnya.

Ia menyampaikan potensi bisnis ekonomi syariah. “Populasi muslim dunia sekitar 2,2 Milyar orang. Negara Amerika dan di Eropa (muslim) tumbuhnya begitu pesat. Inilah potensi, baik internasional/global maupun nasional,” sambungnya.

Meski demikian, Indonesia yang mayoritas penduduknya muslim belum mampu memimpin ekonomi syariah secara global. Bahkan ditingkat nasional, ekonomi syariah melalui perbankan baru di angka sekitar 5 persen.

“Tingkat pengaplikasian ekonomi syariah, pertama di negara-negara Timur Tengah. Kemudian  Malaysia dan ketiga Inggris. Kesadarannya tinggi. Mereka mengerti prinsip-prinsip ini yang benar seperti keseimbangan, keadilan, dan bagi hasil,” lanjutnya.

Anggota DPR yang mengurus bidang keuangan, perbankan dan perencanaan pembangunan itu  berharap kepada mahasiswa untuk dapat memimpin ekonomi syariah ke depannya. Saat ini menurut dia, pertumbuhan ekonomi lesu dan tidak bergerak, padahal infrastruktur terus dibangun.

“Didaerah saya di Waykanan, masyarakat cerita, dulu 1 Kg karet bisa untuk beli 1 Kg beras bahkan lebih. Tapi sekarang berat. Saya pikir, peluang itu ada. Kita harus bangun ekonomi syariah berbasis masyarakat,” kata Marwan.

Ia pun memaparkan potensi dalam pengembangan ekonomi syariah. Pertama, penyelamatan ekonomi dunia akan selamat dengan ekonomi syariah. Kedua, potensi bisnis syariah dunia dan Indonesia sebagai market nomor satu tetapi kita belum banyak berbuat terkait ekonomi syariah.

“Terakhir, di tengah rendahnya pertumbuhan ekonomi, kita dikembangkan ekonomi sharing riches, melalui pendampingan, bukan permodalan yang akan akan menambah beban masyarakat,” tukasnya. (NF/HI)