Indonesia Masih Kekurangan 105 Ribu Dokter, UIN RIL Siap Berkontribusi Melalui Pendirian Fakultas Kedokteran
- Admin Humas
- Jumat, 09 Mei 2025
- 172 Tampilan

Bandar Lampung (Humas UIN RIL) – Kebutuhan tenaga medis, khususnya dokter, di Indonesia masih menjadi tantangan besar di tengah meningkatnya jumlah penduduk dan ketimpangan distribusi layanan kesehatan. Hal ini diungkapkan oleh Direktur Penyediaan Sumber Daya Manusia Kesehatan (SDMK) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, Anna Kurniati SKM MA PhD, pada agenda visitasi tim Kemenkes ke Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Intan Lampung (RIL) dalam rangka meninjau kesiapan pembukaan Fakultas Kedokteran di kampus tersebut, Jumat (9/5/2025).
Anna memaparkan bahwa jumlah penduduk Indonesia yang diproyeksikan mencapai hampir 284 juta jiwa pada 2025 idealnya memerlukan sedikitnya 284.000 dokter, berdasarkan rasio 1 dokter per 1.000 penduduk. Namun, data yang tercatat dalam sistem Konsil Kedokteran Indonesia (KKI) menunjukkan bahwa jumlah dokter yang tersedia masih sekitar 179 ribu. Artinya, Indonesia masih mengalami kekurangan lebih dari 105 ribu dokter.
“Kekurangan ini sangat signifikan. Kami memetakan kebutuhan dokter hingga ke level kabupaten/kota. Kalau kita lihat dari sisi wilayah, termasuk provinsi Lampung, kebutuhannya juga belum terpenuhi secara ideal. Di provinsi ini, dibutuhkan sekitar 9.500 dokter, sementara jumlah yang tersedia baru sekitar 2.000-an,” ungkapnya.
Artinya, masih terdapat kesenjangan besar antara kebutuhan dan ketersediaan tenaga medis. Sementara dari sisi institusi penyedia tenaga medis, Lampung saat ini baru memiliki empat perguruan tinggi yang memiliki program studi kedokteran.
Ia juga menyoroti pentingnya keberadaan institusi pendidikan kedokteran di daerah untuk mengatasi ketimpangan distribusi dokter. Menurutnya, banyak calon dokter berasal dari daerah tetapi mengenyam pendidikan di Pulau Jawa dan kemudian menetap di sana. Hal ini menyebabkan distribusi dokter yang tidak merata, sementara kebutuhan tertinggi justru berada di daerah-daerah terpencil dan perbatasan.
Anna juga mengapresiasi langkah UIN RIL dalam meningkatkan ketersediaan tenaga medis, khususnya dokter, melalui pendirian fakultas kedokteran.
“Semoga apa yang diupayakan oleh Bapak/Ibu semuanya membawa berkah dan manfaat kepada masyarakat Lampung dan juga masyarakat Indonesia,” ujarnya.

Menyikapi hal tersebut, Rektor UIN Raden Intan Lampung, Prof H Wan Jamaluddin Z MAg PhD, menyampaikan, pihaknya berkomitmen menghadirkan Fakultas Kedokteran yang unggul dan berkontribusi nyata terhadap penyediaan tenaga dokter di Lampung dan nasional.
“Kami telah melakukan berbagai persiapan, mulai dari kurikulum, SDM, sarana prasarana, hingga jejaring dengan rumah sakit pendidikan dan institusi kesehatan lainnya. Kami berharap tim visitasi dapat memberikan penilaian objektif dan masukan konstruktif demi penyempurnaan penyelenggaraan Fakultas Kedokteran UIN RIL,” ujar Rektor.
Dalam kegiatan tersebut, dilakukan pula peninjauan langsung ke lokasi calon Fakultas Kedokteran UIN RIL, termasuk pemeriksaan sarana dan prasarana seperti laboratorium, ruang belajar, dan peralatan medis. (An/AH)