Jadikan UIN Sebagai Pusat Moderasi, Rektor Bentuk Pusat Kajian

  • Admin Humas
  • Selasa, 12 Mei 2020
  • 3878 Tampilan
Rektor saat membacakan SK Pengurus Pusat Kajian Moderasi Beragama.

Rektor UIN Raden Intan Lampung Prof Dr Moh Mukri MAg bentuk Pusat Kajian Moderasi Beragama. Dengan adanya pusat kajian ini, Rektor berharap UIN sebagai pusat moderasi.

“Saya ingin kampus ini menjadi pusat moderasi. Islam yang garis keras, tidak pernah menguasai panggung sejarah dan hanya dicatat menjadi perusak. Kita harus menjadi Islam yang moderat, Islam yang rahmatan lil ‘alamin,” katanya.

Demikian disampaikan Rektor saat pengukuhan Pusat Kajian Moderasi Beragama (PKMB) UIN Raden Intan Lampung Periode 2020-2024. Pengukuhan yang berlangsung di Ruang Seminar Rektorat, Selasa (12/5/2020), menerapkan protokol kesehatan pencegahan Covid-19.

PKMB memiliki fungsi sebagai pusat edukasi, pembinaan, pendampingan, pengaduan, penguatan wacana, gerakan moderasi beragama, penanaman Pancasila dan nilai-nilai kebangsaan di lingkungan UIN Raden Intan Lampung dan masyarakat.

“Dibentuknya wadah ini berangkat dari kesadaran keberagaman kita. Terlebih di Lampung, masyarakat nya sangat plural,” kata Rektor saat memberikan sambutan dan arahan.

Dibentuknya PKMB ini juga merupakan salah satu rekomendasi dari hasil Rapat Kerja UIN 2020. Isi poin tersebut menerangkan bahwa pimpinan Bidang Akademik dan Kelembagaan direkomendasikan untuk segera membentuk pusat-pusat studi dan pusat riset, untuk mempersiapkan Akreditasi Perguruan Tinggi (APT) tahun 2021.

Selain memiliki fungsi dan pengembangan bidang tertentu, tujuan lain dibentuknya pusat studi, kajian dan riset ini yaitu untuk memperkuat jejaring dan kelembagaan.

Rektor saat mengukuhkan Pengurus Pusat Kajian Moderasi Beragama Periode 2020-2024.

Dalam amanahnya, Prof Mukri juga menyarikan apa yang tertuang dalam Surat Al-Balad. Dia mengajak kita untuk peduli terhadap kaum liyan, anak yatim terdekat dan kaum miskin yang tidak berdaya.

Menurutnya, ibadah juga dapat diimplementasikan dengan peduli terhadap sesama dan lingkungan. Kepedulian ini menunjukkan moderasi dalam beragama yang membawa Islam ramah dan membentuk masyarakat yang moderat.

Kemudian, Rektor mengingatkan kepada pengurus PKMB yang baru dikukuhkan untuk dapat mewarnai diskursus tentang Islam moderat dan moderasi beragama. “Jangan diam. Kita ini (Islam moderat) mainstream, mayoritas. Mayoritas juga kalo gak ngomong bisa tenggelam, maka harus ngomong. Dan jangan berhenti untuk belajar,” pesannya. (NF/HI)