Mahad Al-Jamiah UIN Gelar Wisuda Pertama

  • Admin Humas
  • Sabtu, 02 Juni 2018
  • 3725 Tampilan

Humas UIN RIL — Mahad Al-Jamiah Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Intan Lampung mengadakan wisuda pertama kali untuk mahasantrinya di aula Mahad Al-Jamiah UIN Raden Intan Lampung, Jum’at (1/6), Malam.

Wisuda mahasantri ini bertepatan dengan malam Nuzulul Quran. “Semoga malam Nuzulul Quran ini  membawa berkah dan kita mendapatkan ampunan Allah SWT serta setelah ramadan usai, kita menjadi kembali suci karna selalu menggali ilmu dijalan Allah,” ujar Saykhotu (penasihat) Mahad Al-Jamiah Ustadz M Ichwan.

Dalam kesempatan itu, ia juga mengungkapkan bahwa tidak semua UIN memiliki mahad seperti UIN Raden Intan Lampung. “Beruntunglah seluruh santri yang berkesempatan tinggal di mahad,” ujarnya.

Ichwan berharap dengan adanya mahad sebagai pelengkap lembaga, dapat membantu kampus dalam mencetak mahasiswa yang lebih berkualitas dari mahasiswa lainnya khususnya dibidang ilmu keagamaan.

Sementara itu, Mudir Mahad Al-Jamiah Ustadz Kamran As’at Irsyady, menyampaikan pesan kepada seluruh mahasantri untuk tetap mengamalkan ilmu yang didapatkan. “Saat diluar nanti hendaknya seluruh alumni tetap memegang teguh 5 ikrar yang telah diucapkan yaitu bertakwa kepada Allah SWT, menjalankan perintah agama, menjaga adab islami, mengamalkan ilmu, menjaga nama baik almamater, serta tetap setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berlandaskan pancasila dan Undang-undang Dasar 1945,” terangnya.

Ia juga mengucapkan terimakasih kepada seluruh pengurus Mahad Al-Jamiah. “Terimakasih karena telah menjadi mata, telinga, kaki dan tangan saya di sini. Jadi ketika memang ada kemenangan atau segala sesuatu yang mahasantri dapatkan maka yang berhak diberi apresiasi adalah seluruh pengurus Mahad Aljamiah,” kata Kamran.

Raeshita Ziljianda salah satu perwakilan alumni menyampaikan pesan dan kesan diacara tersebut. “Saat menginjakkan kaki di sini (mahad), kami memiliki mindset yang berbeda. Ada yang karena dekat dengan kampus, ada yang coba-coba, dan masih banyak alasan lain. Namun karena kegigihan seluruh pengurus sehingga membuat kami nyaman serta menjadi bersemangat mengaji hingga akhir di sini,” ungkapnya.

Kegigihan pengurus, menurut Rae saapaan akrabnya, layaknya petani yang ingin menumbuhkan padi, ditanam, dipupuk, dirawat, disiram hingga layak untuk dipetik. “Kami menyimpan banyak kenangan dengan seluruh pengurus dan begitupun sebaliknya. Terima kasih atas segalanya, kami memohon maaf atas kekhilafan kami,” tutupnya.

Dari total 173 mahasantri angkatan 2016, yang berhasil lulus hingga wisuda ialah 84 mahasantri. Rangkaian kegiatan wisuda mahasantri ini ditutup dengan pembacaan pengumuman mahasantri semester 2  yang berhak menjadi murofiq-murofiqoh atau lanjut sampai semester 4. (Rls/NF/HI)