Mahad UIN Meriahkan Maulid Nabi Dengan Shalawat dan Pawai Obor

  • Admin Humas
  • Jumat, 22 November 2019
  • 4561 Tampilan
Kepala Mahad Al Jamiah Muhammad Nur, M.Hum saat sampaikan sambutan pada peringatan maulid Nabi. (Dok. Ist)

Ratusan Mahasantri Mahad Aljamiah UIN Raden Intan rayakan momentum maulid Nabi Muhammad Saw dengan pawai obor. Acara yang digelar pada Kamis (21/11) malam, sebagai wujud rasa syukur atas lahirnya Nabi yang sangat dinanti-nanti syafaat pertolongannya.

Pawai obor sendiri menjadi salah satu dari rangkaian acara peringatan maulid Nabi. Kegiatan lainya yaitu pembacaan Barzanji, shalawat kreasi, serta ditutup dengan shawalat bersama sekaligus mau’idhoh hasanah oleh Gus Lathoiful Ihsan salah satu pendiri UKM Permata Shalawat (Persatuan Mahasiswa Pecinta Shalawat) UIN Lampung  sekaligus Koordinator Daerah (Korda) Arus Informasi Santri (AIS) Lampung. Rangkaian acara tersebut akan ditutup pada Sabtu (23/11) malam,  dengan shalawat bersama.

Pawai obor ini merupakan simbol bahwa santri adalah agen yang selalu istiqamah merawat tradisi kearifan lokal dan sangat bernilai budaya nusantara.

Jefri Itman Yusup, selaku ketua pelaksana mengatakan, momentum maulid ini adalah sebagai wujud kegembiraan kita atas lahirnya manusia mulia yaitu Nabi Muhammad Saw yang mampu memberikan syafaat kepada umat manusia. “Seperti yang kita saksikan bahwa dalam peringatan maulid, Indonesia selalu menjadi yang terdepan dalam memperingatinya,” ujar Jefri.

Acara kali ini mengambil tema Peran Santri Milenial Dalam Melestarikan Budaya Lokal. Hal ini diambil sebagaimana masuknya Islam di Indonesia adalah dengan menghargai serta merawat tradisi sehingga Islam mampu tetap eksis atau dalam bahasa Ushul Fiqh-nya Al-Muchafadhah ‘Ala Qodimi Al-Shalih Wal Achdhu Bi Jadid Al-Ashlah, yaitu mempertahankan tradisi dahulu yang baik dan mengambil tradisi terbaru yang lebih baik.

Tak hanya di Indonesia, perayaan maulid juga diperingati di mancanegara mengingat momentum sejarah kelahiran manusia yang mampu mengubah sejarah peradaban, akhlak, etika, serta tradisi manusia menjadi lebih luhur dan bermartabat.

Selaras dengan Jefri, Mudir (Kepala) Mahad Ust Muhammad Nur MHum menuturkan, maulid Nabi adalah satu bukti kecintaan kita terhadap baginda besar Muhammad Saw. “Tanpa dirinya (Nabi Muhammad Saw), kita bukanlah siapa-siapa,” ungkapnya.

“Hal ini tentu sangat tepat bila mana kita berkaca pada masa lalu, saat umat manusia khususnya bangsa Arab masih jahiliyah dan berlaku tidak manusiawi apalagi beradab. Nabi Muhammad Saw hadir untuk mengubah semuanya sesuai dengan apa yang dikatakannya, yakni aku diturunkan tidak lain adalah untuk mengubah akhlak manusia,” tambah M Nur.

Suasana sebelum pawai obor keliling lingkungan kampus UIN. (Dok. Ist)

Peringatan maulid dengan pawai obor ini disambut hangat oleh masyarakat sekitar kampus UIN. Masyarakat turut meramaikan dan ikut bershalawat ketika mahasantri keliling lingkungan kampus. (Rls–NF/HI)