Intellectuality, Spirituality, Integrity

Ormawa FDIK UIN RIL Gelar Culture Literary Festival dan World Book Day 2025, Hadirkan Ragam Tokoh dan Gagasan Literasi Inovatif

  • Admin Humas
  • Selasa, 15 April 2025
  • 264 Tampilan

Bandar Lampung (Humas UIN RIL) – Organisasi Kemahasiswaan (Ormawa) Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi (FDIK) Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Intan Lampung menyelenggarakan Culture Literary Festival dan World Book Day 2025. Kegiatan kolaboratif ini digagas oleh SEMA, DEMA, dan HMJ FDIK, dengan mengusung tema “Ngulik Literasi: Dare To Dream, Be Innovative!” yang bertujuan meningkatkan minat baca generasi muda dengan tetap melestarikan nilai-nilai budaya.

Acara resmi dibuka oleh Gubernur Lampung Rahmat Mirza Djausal yang diwakili oleh Plt. Sekda Provinsi Lampung, M Firsada. Bertempat di GSG KH Ahmad Hanafiah, Selasa (15/04/2025).

Dalam sambutannya, Firsada menyampaikan apresiasi atas tema yang diangkat. “Tema ini bukan hanya relevan, tapi juga selaras dengan semangat pembangunan Provinsi Lampung ke depan. Gerakan literasi seperti ini memiliki arti strategis sebagai bagian dari gerakan peradaban, bukan sekadar kegiatan seremonial,” ujarnya.

Firsada menambahkan bahwa Pemerintah Provinsi Lampung dalam visi pembangunan 2025–2030 menempatkan penguatan sumber daya manusia (SDM) unggul dan produktif sebagai pilar utama pembangunan daerah.

“SDM yang berkualitas akan menjadi penentu dalam mendorong transformasi ekonomi, sosial, dan budaya di Lampung secara menyeluruh,” tegasnya.

Sementara itu, Rektor UIN Raden Intan Lampung yang diwakili oleh Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama, Prof Dr H Idrus Ruslan MAg, turut menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan ini. Ia menekankan pentingnya peningkatan literasi di era kemajuan teknologi yang begitu cepat.

“Menuntut ilmu adalah kewajiban di setiap zaman. Saat ini, literasi harus disesuaikan dengan perkembangan teknologi. Mahasiswa sebagai calon pemimpin masa depan harus bijak memanfaatkan teknologi untuk hal-hal yang bermanfaat, seperti mencari informasi dan memperdalam wawasan,” ujarnya.

Prof Idrus juga menyinggung perkembangan pesat teknologi kecerdasan buatan (AI) yang akan berdampak pada dunia kerja di masa depan. Ia mengingatkan bahwa ada beberapa jenis pekerjaan yang mungkin akan hilang, namun ada pula yang tetap dibutuhkan, seperti di bidang kesehatan, pendidikan, dan industri kreatif. Oleh karena itu, ia mendorong mahasiswa untuk terus meningkatkan kompetensi dan kreativitas agar mampu bersaing dan bertahan dalam perubahan zaman.

Dekan Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Prof Dr H Abdul Syukur MAg, juga mengapresiasi kegiatan ini sebagai terobosan dari mahasiswa.

“Ini bentuk inisiasi yang luar biasa dalam memperluas cara pandang terhadap budaya literasi di era digital. Semoga bisa menjadi inspirasi bagi Ormawa Fakultas ,” ucapnya.

Ia menekankan bahwa literasi hari ini tidak cukup hanya sebatas literasi tradisional, melainkan harus dikembangkan menuju literasi yang menyentuh aspek daya pikir, rasa, interaksi sosial, dan proses komunikasi bermakna.

Ketua Pelaksana, Lutfi Nabila Amalina, menyampaikan bahwa Culture Literary Festival 2025 dikemas dalam rangkaian acara selama tiga hari, 15–17 April 2025, di Gedung Serba Guna (GSG) KH Ahmad Hanafiah UIN RIL.

Kegiatan meliputi workshop, talkshow bersama tokoh nasional, bedah buku oleh penulis terkenal, serta berbagai perlombaan yang diramaikan oleh bazar buku dan kuliner.

Sementara itu, Ketua DEMA FDIK, Muhammad Syahrul R, menegaskan pentingnya menghidupkan kembali budaya literasi.

“Budaya diskusi, bedah buku, dan workshop jurnalistik adalah manifestasi dari budaya membaca dan menulis. Lewat kegiatan ini, kami ingin mengajak seluruh mahasiswa untuk meningkatkan literasi agar dapat berkontribusi dalam kemajuan Indonesia,” serunya.

Berbagai tokoh nasional dan daerah dijadwalkan hadir sebagai pemateri dalam sesi-sesi kegiatan yang telah dipersiapkan panitia.Pada sesi talkshow bertema “Indonesia Gelap: Segala Sektor dalam Bayang-Bayang New Orba, Bagaimana dengan Sektor Pendidikan?”, hadir sejumlah tokoh lintas bidang.

Talkshow ini menghadirkan Fatikhatul Khoiriyah SHI MH, yang merupakan Anggota DPRD Lampung dari Fraksi PKB. Selain itu, tampil pula Dr H Wahyu Iryana, akademisi UIN Raden Intan dan pengamat politik, serta hadir secara daring Feri Amsari MH, pakar hukum tata negara yang juga dosen Fakultas Hukum Universitas Andalas. Talkshow ini juga diperkaya perspektif dengan kehadiran Sapriansyah, SSos, seorang aktivis PMII, dan Dian Wahyu Kusuma, Ketua Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Bandar Lampung.

Pada sesi Workshop Jurnalis yang mengangkat tema “Jurnalistik dan Bincang Pers di Era Digital”, panitia menghadirkan Ganjar Jationo SE MAP, selaku Staf Ahli Gubernur Bidang Pemerintahan, Hukum, dan Politik serta Luki Pratama SSos pendiri media jurnalis Pramoedya.id. Tidak hanya itu, semangat literasi juga akan diangkat dalam sesi Bedah Buku dan Bincang Literasi bersama JS Khairen, penulis buku Kami Bukan Sarjana Kertas, dan Chepry C. Hutabarat SHi pendiri komunitas literasi Klasika Lampung.

Sebagai bagian dari upaya meningkatkan literasi keuangan digital, kegiatan ini juga akan diisi dengan sosialisasi dari Bank Indonesia terkait penggunaan QRIS sebagai metode transaksi nontunai yang mudah, cepat, dan aman. Seluruh rangkaian acara diharapkan dapat menjadi ruang pembelajaran terbuka yang mendorong semangat kritis, kreatif, dan literatif di kalangan mahasiswa dan generasi muda secara umum. (An/AH)