Peran Riset Perguruan Tinggi dalam Pembangunan Daerah: Menyongsong Kolaborasi Perguruan Tinggi dan Pemerintahan Baru di Lampung
- Admin Humas
- Senin, 24 Februari 2025
- 67 Tampilan

Dosen Fakultas Adab UIN Raden Intan Lampung
Kepemimpinan Baru dan Sinergitas Perguruan Tinggi
Provinsi Lampung yang merupakan gerbang utama Pulau Sumatera, memiliki potensi besar sekaligus tantangan yang kompleks dalam pembangunan daerah. Masyarakatnya yang multikultural (terdiri dari etnis Lampung asli, Jawa, Sunda, Bali, dan lainnya), infrastruktur transportasi yang belum optimal, serta sektor pertanian dan pariwisata yang berpeluang menjadi penggerak ekonomi, menuntut solusi berbasis ilmu pengetahuan. Di sinilah riset perguruan tinggi (PT) memainkan peran kritis sebagai suplemen pembangunan serta menghubungkan inovasi akademis dengan kebutuhan riil pembangunan daerah di Lampung.
Pada 20 Februari 2025, Lampung memasuki babak baru kepemimpinan dengan terpilihnya pasangan Rahmat Mirzani Djausal dan Jihan Nurlela sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur periode 2024ā2029. Keduanya membawa angin segar dengan kombinasi kompetensi teknis dan kepedulian sosial. Masing-masing membawa latar belakang profesional yang berbeda namun saling melengkapi, yaitu seorang pengusaha sukses dan seorang dokter yang berpengalaman di bidang kesehatan. Kombinasi ini menawarkan harapan baru bagi Lampung untuk menjawab tantangan pembangunan, mulai dari penguatan ekonomi, peningkatan kualitas kesehatan, hingga pemerataan infrastruktur.
Sebagai pengusaha yang telah malang melintang di berbagai sektor, Rahmat Mirzani Djausal diharapkan mampu membawa pendekatan pragmatis dalam mengelola sumber daya Lampung. Sedangkan Jihan Nurlela sebagai dokter yang aktif di organisasi kesehatan, Jihan Nurlela diharapkan membawa perspektif holistik dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Selain itu, beberapa kepala daerah pada tingkat kota/kabupaten yang memiliki latar belakang beragam juga menjadi modal paradigma pembangunan daerah.
UIN Raden Intan Lampung sebagai salah satu perguruan tinggi di Lampung juga perlu bersiap membangun kolaborasi dengan pemerintah baru pada tingkat provinsi maupun kabupaten melalui sumbangsih riset para akademisinya. Seperti yang telah dilakukan baru-baru ini dimana kolaborasi antara pemerintah Kabupaten Lampung Timur dan tim riset dari UIN Raden Intan Lampung sukses mengangkat salah satu tokoh pejuang dari Lampung yaitu KH. Ahmad Hanafiah meraih penghargaan gelar Pahlawan Nasional pada tahun 2023. Kolaborasi tersebut menjadi salah satu bukti bahwa sinergitas antara pemerintah daerah dengan dunia akademis menjadi stimulus pembangunan daerah dari segi sosial, budaya maupun ekonomi.
Riset, Potensi Daerah dan Revitalisasi Konektivitas yang Berkeadilan
Lampung dapat dikatakan sebagai miniatur Indonesia dengan corak keragaman budaya masyarakatnya. Kondisi ini dapat menjadi potensi sekaligus tantangan menjaga harmonisasi sosial. Riset multidisiplin dari perguruan tinggi dapat menjadi fondasi kebijakan inklusif bagi pemerintah daerah agar dapat menghasilkan kebijakan yang mengakomodasi segala unsur masyarakat. Studi sosial seperti sejarah, antropologi dan sosiologi tentang dinamika interaksi antaretnis yang dilakukan oleh para akademisi perguruan tinggi dapat menjadi kerangka kebijakan dalam mengidentifikasi sumber ketegangan dan merancang model dialog budaya. Kolaborasi perguruan tinggi dengan pemerintah daerah melalui riset dapat menghasilkan program pendidikan multikultural di lembaga pendidikan. Dapat juga berbentuk pelatihan kewirausahaan berbasis kearifan lokal untuk memperkuat identitas bersama, serta menjaga stabilitas sosial sebagai prasyarat pembangunan daerah.
Pemerintahan baru pada tingkat provinsi dan kabupaten di Lampung memiliki PR dalam mewujudkan infrastruktur transportasi. Kondisi prasarana transportasi di wilayah pedesaan atau sistem angkutan umum yang belum terintegrasi, menghambat distribusi hasil pertanian dan akses wisata. Riset dari para akademisi perguruan tinggi dapat mengusulkan solusi seperti desain jalan tahan cuaca ekstrem atau aplikasi smart transportation untuk mengatur logistik komoditas pertanian. Selain itu, kajian ekonomi transportasi dapat menganalisis dampak pembangunan pelabuhan Bakauheni terhadap pemerataan pertumbuhan di daerah terpencil. Dengan konektivitas yang lancar, petani dan pelaku wisata akan lebih mudah menjangkau pasar.
Lampung juga dikenal sebagai penghasil kopi, lada, dan sawit, namun produktivitasnya masih terhambat praktik pertanian konvensional. Riset agroteknologi berbasis humaniora dapat mengembangkan konsep pertanian dengan mengunggulkan varietas tanaman unggulan daerah yang adaptif perubahan iklim, seperti padi tahan banjir atau kopi rendah emisi. Pelatihan precision farming berbasis data bagi petani juga mampu meningkatkan hasil panen sekaligus menjaga keberlanjutan lahan.
Potensi wisata Lampung yang beragam seperti Taman Nasional Way Kambas, keindahan pantai di pesisir kabupaten Lampung Selatan, Pesawaran, Tanggamus dan Pesisir Barat masih kurang tergarap optimal. Riset pariwisata dapat merancang strategi pemasaran digital berbasis analisis preferensi wisatawan domestik dan mancanegara. Selain itu, studi lingkungan hidup diperlukan untuk merumuskan konsep ecotourism yang memadukan konservasi biodiversitas dengan pemberdayaan masyarakat lokal. Contohnya, pengembangan homestay berbasis budaya Sai Batin di Pesawaran yang didukung riset arsitektur tradisional dan manajemen destinasi.
Sinergi Triple Helix: Akademisi, Pemerintah, dan Masyarakat
Riset perguruan tinggi hanya akan berhenti menjadi laporan akademis jika hanya mengendap di perpustakaan. Begitu juga pembangunan daerah yang tanpa didasarkan pada riset hanya akan menghasilkan kebijakan yang tidak tepat sasaran. Masyarakat pun pada akhirnya tidak mendapat manfaat praktis dari keberadaan dunia pendidikan dan kebijikan pemerintah. Oleh karena itu, kolaborasi pemerintah daerah dengan para pemimpin barunya dengan akademisi perguruan tinggi serta masyarakat akan mendorong pembangunan daerah. Skema community service seperti Kuliah Kerja Nyata (KKN) tematik dapat menjadi jembatan implementasi inovasi, bukan sekedar āmagang bersosialisasiā di masyarakat. Pemerintah daerah perlu memprioritaskan program riset yang selaras dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD).
Pembangunan Lampung yang inklusif dan berkelanjutan akan mudah tercapai melalui kontribusi riset perguruan tinggi. Dengan menjawab tantangan multikultural, transportasi, serta mengoptimalkan pertanian dan pariwisata melalui pendekatan keilmuan, perguruan tinggi tidak hanya menjadi menara gading akademis, tetapi juga mitra strategis dalam menggerakkan kemajuan daerah. Kolaborasi erat antara kampus, pemerintah, swasta, dan masyarakat akan mempercepat terwujudnya Lampung sebagai provinsi yang maju, adil, dan berdaya saing.