Intellectuality, Spirituality, Integrity

Peringati Hardiknas, UIN RIL Dukung Wujudkan Pendidikan Bermutu 

  • Admin Humas
  • Jumat, 02 Mei 2025
  • 216 Tampilan
Upacara Hardiknas di UIN Raden Intan Lampung
Upacara Hardiknas di UIN Raden Intan Lampung

Bandar Lampung (Humas UIN RIL)– Sivitas akademika Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Intan Lampung melaksanakan upacara peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2025 di halaman Gedung Academic & Research Center, Jumat (2/5/2025).

Upacara berlangsung khidmat dengan mengacu pada Surat Edaran Sekjen Kementerian Agama RI Nomor 18 Tahun 2025. Peserta upacara terdiri dari jajaran pimpinan, dosen, serta tenaga kependidikan, baik ASN maupun non-ASN, mengenakan pakaian batik sesuai ketentuan dalam surat edaran tersebut.

Rektor UIN RIL, Prof H Wan Jamaluddin Z MAg PhD, bertindak sebagai pembina upacara dan membacakan pidato Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Republik Indonesia, Prof Brian Yuliarto.

Dalam pidatonya, Prof Brian menegaskan, pendidikan adalah jawaban paling mendasar dan strategis bagi masa depan bangsa. 

“Pendidikan bukan sekadar tempat belajar. Ia adalah jantung peradaban, ruang lahirnya akal, karakter, dan masa depan,” ujarnya.

Tema Hardiknas tahun ini, “Partisipasi Semesta Wujudkan Pendidikan Bermutu untuk Semua”, disebut sebagai panggilan untuk bergerak bersama. Pendidikan, menurutnya, tidak bisa dilakukan sendiri. Diperlukan kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, sekolah, keluarga, kampus, dunia usaha, dan komunitas.

Rektor UIN RIL, Prof H Wan Jamaluddin Z MAg PhD, bertindak sebagai pembina upacara dan membacakan pidato Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Republik Indonesia
Rektor UIN RIL, Prof H Wan Jamaluddin Z MAg PhD

Ia juga menyoroti peran guru, dosen, dan tenaga pendidik sebagai penjaga nyala pendidikan. “Tugas mereka bukan hanya mengajar, tapi juga membentuk karakter, menyalakan semangat, dan memantik inspirasi. Tanpa mereka, ilmu kehilangan arah,” katanya.

Prof Brian menyampaikan, transformasi pendidikan tidak bisa ditunda. Wajah pendidikan hari ini adalah wajah Indonesia di masa depan, yang harus dibangun lewat kolaborasi lintas sektor, generasi, disiplin, dan ekosistem.

Ia menyampaikan penghargaan kepada seluruh insan pendidikan—guru, dosen, tenaga kependidikan, peneliti, inovator, hingga orang tua dan pegiat komunitas—atas dedikasi dan ketulusan mereka.

Menutup pidatonya, ia mengutip Presiden RI, Prabowo Subianto: “Hanya bangsa yang menguasai sains dan teknologi yang akan menjadi bangsa yang makmur.”

Pendidikan, katanya, adalah fondasi untuk penguasaan tersebut.

Untuk mewujudkan pendidikan yang berdampak, Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi menjalankan lima perilaku utama. Pertama, fokus pada hasil dan dampak nyata bagi masyarakat, bukan sekadar laporan kegiatan. Kedua, riset dan inovasi harus menjawab masalah nyata, mulai dari ketahanan pangan hingga perubahan iklim.

Ketiga, ilmu pengetahuan harus menjadi solusi sosial-ekologis dan hadir dalam kehidupan sehari-hari. Keempat, hilirisasi riset untuk kesejahteraan melalui sinergi dengan industri, UMKM, dan koperasi. Kelima, evaluasi yang akuntabel dan terbuka demi perbaikan berkelanjutan. (An/AH)