Peringati Hari Pahlawan, WR II Ajak Tanamkan Nilai Kepahlawanan
- Admin Humas
- Minggu, 10 November 2024
- 164 Tampilan
Bandar Lampung (Humas UIN RIL) – Sivitas Akademika Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Intan Lampung (RIL) menggelar Upacara Peringatan Hari Pahlawan di Halaman Gedung Academic & Research Center, Minggu (10/11/2024).
Meskipun hari libur, antusiasme dan nasionalisme tetap kuat di kalangan peserta yang hadir, dilengkapi dengan banner bergambarkan pahlawan Lampung, Raden Intan dan KH Ahmad Hanafiah.
Wakil Rektor II Dr Safari Daud SAg MSosI, yang bertindak sebagai pembina upacara mewakili Rektor, menyampaikan amanat dari Menteri Sosial RI, Saifullah Yusuf. Ia mengajak seluruh peserta untuk bersemangat menanamkan nilai-nilai kepahlawanan.
“Meski tugas para pahlawan terdahulu telah selesai dan berhasil mewujudkan NKRI, maka berikutnya kita berharap muncul sosok pahlawan yang memberikan pencerahan, memberikan harapan, dan melakukan tindakan terhormat membawa bangsa Indonesia mencapai kemajuan di berbagai bidang kehidupan,” ujarnya.
Ia menekankan pentingnya memperingati Hari Pahlawan bukan sekadar rutinitas, tetapi menjadi momen untuk membangkitkan semangat baru.
“Kita berharap pada setiap momen Peringatan Hari Pahlawan muncul semangat baru, muncul sosok warga negara Indonesia yang berhasil mengeluarkan inovasi baru untuk mengimplementasikan nilai kepahlawanan sesuai dengan tantangannya saat ini,” tambahnya.
Safari juga mengajak agar sifat-sifat kepahlawanan dan kesetiakawanan sosial dihidupkan di tengah masyarakat, mulai dari diri sendiri dan dari hal-hal kecil yang dapat dilakukan untuk kemashlahatan bersama.
“Pada akhirnya, jangan pernah lelah untuk berbuat yang terbaik meneladani dan mewarisi nilai-nilai kepahlawanan,” pesannya.
Dengan tema Hari Pahlawan tahun ini, “Teladani Pahlawanmu, Cintai Negerimu,” Safari menyampaikan bahwa semua pengabdian kita hendaknya berakar pada semangat kepahlawanan.
“Cintai Negerimu” berarti bahwa pengabdian kita harus memberikan sumbangsih nyata bagi kemajuan bangsa Indonesia, terutama di tengah situasi global yang menuntut persatuan dan solidaritas sosial.
Lebih lanjut, ia mengingatkan bahwa perjuangan bangsa kini berbeda bentuk dibandingkan masa lalu.
“Jika dulu para pahlawan berjuang melawan penjajahan, kini perjuangan kita adalah melawan kemiskinan dan kebodohan yang menjadi akar masalah sosial di Indonesia,” jelasnya.
Safari mengakhiri sambutannya dengan harapan bahwa semangat kepahlawanan ini terus hidup dan diwariskan kepada generasi mendatang untuk mencapai cita-cita Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur. (An/AH)