Prodi Sejarah Peradaban Islam UIN Inisiasi Pusat Studi Islam Lampung

  • Admin Humas
  • Kamis, 24 Agustus 2023
  • 413 Tampilan

Bandar Lampung (Humas UIN RIL) – Sejak dilantik oleh Rektor UIN Raden Intan Lampung Prof H Wan Jamaluddin MAg PhD, Ketua Prodi Sejarah Peradaban Islam (SPI) Fakultas Adab UIN Raden Intan Lampung, Wahyu Iryana memberikan program program yang progresif.

Ia bersama timnya, para dosen prodi SPI I telah melakukan beragam program yang dilakukan untuk menunjang keilmuan di bidang sejarah. Diantaranya, merancang workshop penulisan jurnal dan karya tulis ilmiah, film dokumenter destinasi wisata dan tempat bersejarah Lampung, pengajuan gelar Pahlawan KH. Ahmad Hanafiah dan yang terakhir adalah pembentukan Pusat Studi Islam Lampung.

Rangkaian acara Pusat Studi Islam Lampung sudah dimulai sejak 17 Agustus 2023 dengan menggelar diskusi bulanan bertema sejarah Islam, filologi dan studi lokal yang diisi oleh para dosen, sejarawan praktisi, dan alumni prodi SPI sendiri.

Seperti baru-baru ini pada tanggal 21-22 Agustus, prodi SPI menghadirkan Prof Irina Katkova, Guru Besar St. Peterburg University Russia pada kegiatan yang dikemas dalam internasional Visiting lecture dibidang Sejarah Islam.

Acara yang dipandu olehnya sendiri itu berlangsung begitu meriah dan dihadiri oleh mahasiswa serta jajaran dosen juga tendik Fakultas Adab.

Dengan ucapan welcome dari Dekan Fakultas Adab Dr H Ahmad Bukhari Muslim Lc MA yang memberikan semangat akademik dan ruh baru gerakan literasi dan manuskrip di Fakultas Adab.

“Diskusi terkait masuknya Islam ke Indonesia, gerakan tasawuf yang berkembang, dan terakhir tentang preservasi manuskrip ulama yang masih eksis sampai saat ini,” kata Wahyu.

Prof Irina, lanjut dia, juga menunjukan hasil riset dan dokumen kegiatan, dan kunjungan ke lapangan seperti di Keraton Jogja dan Keraton Kasepuhan Cirebon.

“Acara ditutup dengan dialog. Mahasiswa atas nama Fajar menanyakan mengapa Prof Irina tertarik meneliti naskah Nusantara. Begitu juga Mustofa dan Agus yang memberikan informasi naskah Lampung juga banyak yang belum tergali,” tuturnya.

Alhamdulillah, jelas Wahyu, di hari kedua panitia menghadirkan kolektor naskah Lampung Acmad dari Sukabumi Bandarlampung. “Akhmad memiliki 30 koleksi naskah berbahasa arab dan bahasa Lampung,” ujarnya.

Achmad, tambahnya, nampak antusias memperlihatkan koleksi naskahnya di depan Prof. Irina.

“Ada naskah yang dari zaman Turki Usmani, dan naskah keturunan Syech Irsyad Al Banjari yang migrasi ke Lampung,” ujar Wahyu.

Selanjutnya, untuk diskusi bulanan, jelas Wahyu, Prodi SPI 2023- 2026 sudah teragendakan secara berkala.

Berikut adalah tema dan pengisi diskusi bulanan prodi SPI Fakultas Adab UIN Raden Intan Lampung.

1. Agustus
Dr. H.Wahyu Iryana
(Investasi Perjuangan Kemerdekaan dan Inspirasi Generasi Penerus)

2. September
Arifin,. S. Hum
( Diaspora Kerajaan Pasai)

3. Oktober
Dr. Abd. Rahman Hamid
(Jelajah Niaga Nusantara)

4. November
Kiki Widia Sari, S. Hum
(Orang Bugis di Lampung)

5. Desember
Aan Budianto, S.Pd., MA
(Transmigrasi dan Masyarat Hindu Lampung)

6. Januari
Syahril Ramadhan, S.Hum
( Perang Aceh)

7. Februari
Agus Mahfudin Setiawan, M. Hum
(Gerakan Misionaris di Lampung)

8. Maret
Dra. Siti Masykuroh, M.Sos.I
(Gerakan Gender di Indonesia)

9. April
Nabilla, M. Pd
(Perjuangan dakwah Nabi Muhammad SAW)

10. Mei
Elda Harits, S.Hum
(Perniagaan Banten Lampung)

11. Juni
Uswatun Hasanah, M.Hum
( Soekarno dan Kepemimpinan)

12. Juli
Kamran MA/Ahmad/Arman ZE, Lc., MA
(Filologi dan Naskah Lampung). Tema dan waktu juga terkadang menyesuaikan.

“Dari tahapan ini rencananya wadah Pusat Studi Islam Lampung akan di launching akhir September atau awal Oktober,” jelas dia.

Pusat studi Islam Lampung, sambung Wahyu, direncanakan akan dijadikan pusat riset dan laboratorium penelitian sejarah Islam Lampung mulai dari koleksi naskah, kajian, dan segala hal tentang identitas terkait Lampung.

Ketua Prodi SPI itu berharap, ke depan dengan adanya Pusat Studi Islam Lampung Prodi SPI bisa memberi warna positif untuk kemajuan UIN Raden Intan Lampung.

“Ya, tentu harapannya juga masyarakat Lampung secara keseluruhan bisa merasakan dampak positif. Termasuk bagi para peneliti yang concern tentang Lampung akan selalu terkoneksi dengan Pusat Studi Islam Lampung,” tandasnya. (Rls)