PSGA Tingkatkan Pengetahuan Pendampingan Korban Kekerasan Terhadap Perempuan

  • Admin Humas
  • Selasa, 18 Desember 2018
  • 2117 Tampilan

Kepala Biro AAKK Drs Jumari Iswadi MM saat menyampaikan sambutan pada pembukaan workshop PGSA UIN, Miinggu (16/12/2018).

Humas UIN RIL – Pelbagai kekerasan terhadap perempuan sering terjadi dalam masyarakat. Tindak kekerasan seperti kekerasan seksual, kasus pembunuhan, pornografi, kekerasan majikan terhadap  asisten rumah tangga dan bentuk kekerasan lainnya patut dicegah.

Dengan alasan tersebut, Pusat Studi Gender dan Anak (PSGA) Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) UIN Raden Intan menggelar workshop Capacity Building Bagi Tenaga Pendamping Perempuan Korban Kekerasan dan Kejahatan Seksual bertempat di Hotel Emersia, Bandar Lampung, selama 3 hari, 16-19 Desember 2018.

Kegiatan yang diikuti sekitar 40 orang terdiri dari unsur dosen, tenaga kependidikan dan mahasiswa ini bertujuan untuk menguatkan kapasitas pendamping korban tentang kekerasan terhadap perempuan serta dampak yang dialami korban.

Selain itu, workshop ini untuk meningkatkan pengetahuan pendamping korban terkait standart layanan dan alur pendampingan korban kekerasan terhadap perempuan, serta bagaimana melakukan konseling kepada perempuan korban kekerasan.

Kepala Biro AAKK Drs  H Jumari Iswandi MM mengatakan pentingnya kegiatan tersebut. “Kegiatan seperti ini penting. Mengingat maraknya kekerasan terhadap perempuan sekarang. Apalagi dengan bimbingan para fasilitator yang berpengalaman di bidangnya pasti akan bermanfaat,” ujarnya mewakili rektor saat membuka acara tersebut, Minggu (16/12) malam.

Foto bersama Kepala Biro AAKK dengan Bagian LP2M dan Narasumber Workshop.

Workshop ini menghadirkan narasumber dan fasilitator yang berpengalaman di bidangnya. Narasumber tersebut yakni Pengurus LBH APIK Jakarta Ratna Batara Munti MSi, Direktur LAP DAMAR Lampung Sely Fitriani SH, dan Direktur Insight Consulting Lampung Nugraha Arief Setiawan MPsi Psikolog.

Ratna menyampaikan materi mengenai kekerasan berbasis gender terhadap perempuan serta langkah dan strategi pendampingan perempuan korban kekerasan. Kemudian, Sely memaparkan tentang skill pendampingan, role play dan team work. Dan Nugroho menyampaikan penjelasan tentang kasus kekerasan terhadap perempuan dan pegiat pendamping. (Cls/NF/HI)