Santri Punya Jiwa Pejuang

  • Admin Humas
  • Jumat, 09 Agustus 2019
  • 3041 Tampilan
Wakil Rektor III Prof. Wan Jamaluddin, Ph.D saat mengukuhkan mahasantri Mahad Aljamiah UIN Raden Intan Lampung, Kamis (8/8). (Dok. Ist)

“Seorang santri punya jiwa pejuang.” Demikian disampaikan oleh Wakil Rektor III Prof Wan Jamaluddin PhD dalam sambutannya pada haflah taaruf atau pengukuhan mahasantri Mahad Aljamiah UIN Raden Intan Lampung, Kamis (8/8) malam.

Menurutnya, menjadi santri itu luar biasa karena tidak pernah kaget jika kesusahan. “Anda kalo ingin sukses dan berhasil harus bersusah-susah dulu. Tidak ada sesuatu yang langsung turun dari langit, karena kita hanya manusia biasa, butuh ikhtiar dan berdoa,” ujarnya dihadapan mahasantri.

Haflah taaruf merupakan acara yang diselenggarakan khusus bagi mahasantri baru setelah melalui Pekan Orientasi Akademik atau usbu taaruf Mahad Aljamiah UIN Raden Intan Lampung. Acara ini juga merupakan moment sakral bagi mahasantri baru karena dikukuhkan menjadi mahasantri Mahad.

Mudir (Kepala) Mahad Muhammad Nur MHum mengaku bahagia pada malam pengukuhan tersebut. “Alhamdulillah saya sangat bahagia karena kedatangan tamu-tamu luar biasa Seperti Prof Wan Jamaludin, doktor Ali Abdul Wahid, Ustad Abdul Qohar, dan Ustad Ahmad Bashori,” ungkapnya.

Menariknya, pada acara itu, seluruh pengurus dan mahasantri wajib membawa minum dengan wadah botol. Hal ini sejalan dengan semangat UIN sebagai kampus berwawasan lingkungan. Tanpa menggunakan banyak wadah plastik seperti air mineral gelas, dapat mengurangi sampah yang ditinggalkan usai acara.

Foto bersama pengurus Mahad dan mahasantri usai pengukuhan. (Dok. Ist)

Pada acara tersebut juga ditentukan mahasantri terbaik yang disebut dengan King dan Queen. King asrama putra atas nama Agung Arya Nugraha dan Queen dari asrama satu putri atas nama Sela Nurhidayah serta asrama dua putri Nur Hafidatun Mila. (Rls—NF/HI)