UIN Adopsi Kurikulum Berbasis KKNI

  • Admin Humas
  • Rabu, 21 November 2018
  • 3025 Tampilan

Wakil Rektor I Dr. Syamsuri ALi, M.Ag (ketiga dari kanan), saat menyampaikan pengarahan terkait kurikulum berbasis KKNI di ruang sidang rektorat, Rabu (21/11).

Humas UIN RIL – UIN Raden Intan Lampung akan terapkan kurikulum berbasis Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI). Kurikulum tersebut juga menerjemahkan platform UIN yakni Intellectuality, Spirituality, dan Integrity (UIN Ber-ISI).

Demikian yang disampaikan Wakil Rektor (WR) I UIN Dr Syamsuri Ali MA saat membahas kurikulum berbasis KKNI dengan para wakil dekan 1, ketua prodi, dan tim penyusun kurikulum di ruang sidang rektorat, Rabu (21/11/2018). Dalam pembahasan kurikulum tersebut, WR I mengatakan, dasarnya yaitu juknis kurikulum PTKI berbasis KKNI yang di keluarkan Kementerian Agama.

Menurutnya, ada 3 poin besar pada pengembangan kurikulum tersebut. Pertama, ada 12 mata kuliah dasar umum (MKDU) yang mengakomodir kepentingan nasional seperti ideologi negara yaitu matakulliah Pancasila dan Kewarganegaraan.

Kedua, terkait dengan identitas PTKIN. “Hal ini untuk mengakomodir tentang studi Islam dan materi pembelajaran dasar lainnya seperti Alquran dan hadis, akhlak tasawuf, sejarah peradaban Islam dan bahasa Arab. Mata kuliah dasar ini harus menerjemahkan Islam yang berwawasan moderat,” terang Syamsuri.

Kemudian terakhir mengenai konsep konsep integrasi keilmuan. UIN yang memiliki visi sebagai kampus yang berwawasan lingkungan akan menerjemahkan mata kuliah antara Islam dan lingkungan hidup.

Kurikulum tersebut nantinya dapat di breakdown sesuai dengan prodi yang ada di UIN. Selain pengembangan keilmuan, kurikulum ini juga berkaitan dengan nilai dalam setiap mata kuliah. Setiap mata kuliah nantinya akan ada konsorsium keilmuan di bawah koordinasi Kementerian Agama untuk melihat perkembangan dan evaluasi kurikulum berbasis KKNI tersebut.

KKNI merupakan perwujudan mutu dan jati diri bangsa Indonesia terkait dengan sistem pendidikan nasional, sistem pelatihan kerja nasional, dan sistem penilaian kesetaraan capaian pembelajaran (learning outcomes) nasional, yang dimiliki Indonesia untuk menghasilkan sumber daya manusia nasional yang bermutu dan produktif. (NF/HI)