UIN Concern Kembangkan Moderasi Beragama

  • Admin Humas
  • Selasa, 24 September 2019
  • 3074 Tampilan

Sambutan oleh Dr Alamsyah, M.Ag (Wakil Rektor  I UIN Raden Intan Lampung)

Disampaikan pada Simposium Nasional Harlah ke-19 Jurusan Tafsir Hadis

UIN Raden Intan Lampung, Senin, 23 September 2019

Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) di Indonesia, bukan hanya wadah pengembangan ilmu keagamaan maupun sains, tapi juga  benteng pengembangan moderasi dalam beragama.

UIN Raden Intan mendapat mandat untuk mengembangkan paradigma integrasi keilmuan yang memadukan ilmu umum dan ilmu keagamaan. Dengan ini maka tidak ada lagi perbedaan di antara keduanya karena kedudukannya sama penting dan sama bersumber dari Allah swt.

Dengan integrasi keilmuan tersebut, diharapkan tidak ada lagi kajian suatu persoalan yang bersifat ekslusif, terpisah maupun parsial dari ilmu lainnya. Kajian keislaman era sekarang harus dilakukan interdisipliner sehingga suatu masalah dapat dianalisis dan diputuskan secara bersama antar disiplin keilmuan, baik masalah ibadah, hukum, ekonomi, pendidikan, politik, dan sebagainya.

Integrasi keilmuan akan menghasilkan pemahaman dan pengamalan agama yang terbuka, inklusif, bebas dari radikalisme, dan tidak menutup diri. Sesama umat Islam dan antar umat beragama dapat saling memahami dan menerima perbedaan, sehingga terbangun toleransi dan hidup dalam moderasi.

Sikap moderat ini merupakan ajaran inti dari Alquran dan Hadis Nabi. Ayat atau hadis yang mengajak  perang hanya sedikit dan bagian kecil jika dibandingkan ajakan  kepada kebajikan, kasih sayang, pemaaf, sabar, santun , dan sebagainya. Aspek yang dominan inilah yang seharusnya dikembangkan.

Para ulama besar pun, seperti imam Syafi’i, al Asy’ari dan al Ghazali, juga mengembangkan  sikap jalan tengah atau ideologi moderat. Perkembangan dunia modern pun harus disikapi dengan pandangan moderat, tidak bisa direspon dengan ekstrim kekerasan dan tidak pula boleh hanyut tanpa prinsip.

Dengan integrasi keilmuan maka UIN Raden Intan Lampung sangat concern mengembangkan moderasi beragama dan toleransi di alam demokrasi. Pilihan jalan tengah inilah yang diyakini akan membawa perguruan tinggi keagamaan lebih baik dan semakin berkembang, serta akan membawa bangsa dan umat ke dunia bersama yang harmoni.