UIN Lampung Akan Kembangkan Eduwisata

  • Admin Humas
  • Jumat, 30 Agustus 2019
  • 2357 Tampilan
Foto bersama peserta Visitasi Kepeminpinan Nasional di lingkungan Kementerian Agama RI di Desa Girirejo. (Dok. Ist)

Kepala Biro Administrasi Akademik, Kemahasiswaan dan Kerjasama (AAKK) UIN Raden Intan Lampung Drs Jumari Iswadi MM bersama sejumlah pimpinan di lingkungan Kementerian Agama Republik Indonesia (RI) visitasi desa wisata religi di Desa Girirejo, Bantul, Yogyakarta, pada 27-31 Agustus 2019.

Kegiatan ini merupakan Visitasi Kepemimpinan Nasional, bagian dari Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat II Angkaran XXI untuk pimpinan di lingkungan Kementerian Agama RI.  Menurut Jumari, Desa Girirejo ini sangat menginspirasi. Bukan hanya sebagai acuan desa-desa lain untuk mengembangakan potensi desa, tetapi juga lembaga lain seperti perguruan tinggi.

“Ibu Lurah Girirejo, Ibu Dwi Yuli Purwanti sangat menginspirasi dalam pengembangan desa wisata ini. Saya banyak belajar dan sharing pengalaman dengannya,” kata Jumari.

Kepala Biro AAKK ini juga akan coba tiru dan kembangkan konsep tersebut di UIN Raden Intan Lampung. “Sebagai green campus, kampus kita (UIN Lampung) ini memiliki potensi yang besar. Selain ecocampus, kita akan coba buat semacam eduwisata,” terangnya. 

Dipilihnya Desa Girirejo sebagai tujuan visitasi ini karena memiliki daya tarik tersendiri. Di samping memiliki kekayaan potensi desa seperti peninggalan bersejarah dan alam yang indah, pengelolaan desa ini juga sangat baik sehingga bisa di kenal masyarakat luas sebagai desa wisata.

Kepala Biro AAKK Drs. Jumari Iswadi, MM bersama Pembimbing VKN 2 Dr. Makhdum Priyatno, MA. (Dok. Ist)

Keberadaan makam raja-raja Mataram menjadi daya tarik kunjungan wisata religi di  Desa Girirejo dan ditunjang pula oleh alam yang masih asri. Di desa ini dapat ditemukan beberapa makam yang sangat dikenal dalam sejarah Indonesia, seperti makam Pangeran Pekik dan Makam Kanjeng Ratu Amangkurat, yang berada di Dusun Banyusumurup.

Ditetapkan sebagai destinasi religi, karena para pengunjang atau wisatawan dapat memahami sejarah Islam dan budaya Jawa yang kental. Desa ini juga mempunyai wisata kerajinan antara lain kerajinan keris, batik dan beragam kesenian tradisional. (NF/HI)