UIN Minimalisir Plagiarisme Naskah Ilmiah
- Admin Humas
- Jumat, 21 September 2018
- 3342 Tampilan
Humas UIN RIL – UIN Raden Intan Lampung terus mencegah dan meminimalisir adanya plagiarisme dalam naskah ilmiah, baik yang dibuat dosen maupun mahasiswa. Salah satu cara diantaranya yakni dengan berlangganan aplikasi Turnitin.
Turnitin merupakan aplikasi berbayar terkait pengecekan naskah ilmiah untuk menghindari dan meminimalisir plagiarisme. Aplikasi ini sudah digunakan lebih dari 15 ribu institusi di 150 negara. Untuk di Lampung, baru UIN Raden Intan yang menggunakan aplikasi tersebut.
Dalam penggunaannya, pusat lembaga penelitian LP2M dan rumah jurnal UIN menyelenggarakan workshop penggunaan Turnitin yang diikuti oleh seluruh ketua prodi dan operator aplikasi dari setiap jurnal, lembaga penelitian serta perpustakaan. Workshop yang diselenggarakan di ruang sidang rektorat, Jumat (21/9/2018), menghadirkan Ririana dari PT I Group Ltd (Turnitin Indonesia) sebagai narasumber.
Menurut Dr Asriani selaku kepala pusat lembaga penelitian, aplikasi ini sangat membantu ketua prodi maupun reviewer jurnal dalam mengecek naskah ilmiah. “Aplikasi turnitin digunakan dalam pengecekan similarity naskah skripsi, tesis, disertasi, dan naskah ilmiah lainnya yang akan diterbitkan,” terangnya.
Meski demikian, Asriani mengaku bahwa aplikasi ini tidak menjamin 100 persen dapat mengecek terkait plagiarisme. “Aplikasi ini kan hanya membantu. Selain itu dibutuhkan juga ketelitian reviewer jika dalam jurnal ilmiah, dosen dalam bimbingan mahasiswa, dan operator di perpustakaan,” tambahnya.
Hal ini juga merupakan upaya dari UIN Raden Intan untuk menghasilkan karya ilmiah yang berkualitas tanpa adanya plagiarisme. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), plagiarisme atau sering disebut plagiat adalah penjiplakan atau pengambilan karangan, pendapat, dan sebagainya dari orang lain dan menjadikannya seolah karangan dan pendapat sendiri.
Rektor UIN Raden Intan, Prof Dr Moh Mukri MAg, mengemukakan bahwa adanya aplikasi tersebut menandakan keseriusan UIN dalam meningkatkan kualitas karya ilmiah dan meminimalisir bahkan penghilangan plagiarisme. “Kami (UIN) tidak main-main soal karya ilmiah. Karena ini menyangkut hak cipta dan kami ingin karya ilmiah yang dibuat dan diterbitkan oleh dosen dan mahasiswa UIN itu bermutu dan bermanfaat,” tandasnya. (NF/HI)