UIN Raden Intan Lampung dan Tomsk State University Rusia Perkuat Kerja Sama dalam Pengembangan Sains dan Teknologi

  • Admin Humas
  • Senin, 28 Oktober 2024
  • 80 Tampilan
Rektor Prof Wan saat menyambut kehadiran Prof Irina Kuskova dari TSU Rusia

Bandar Lampung (Humas UIN RIL) – Setelah upacara peringatan Hari Sumpah Pemuda pada Senin (28/10/2024), Rektor UIN Raden Intan Lampung beserta jajaran menyambut kunjungan akademisi Prof Irina Kuskova dari Tomsk State University (TSU) Rusia di Ruang Rapat Rektor. Kunjungan ini merupakan tindak lanjut dari kerja sama antara UIN Raden Intan Lampung dengan TSU, yang sudah terjalin.

Pada awal bulan ini, Rektor bersama Ketua International Office (IO), Bambang Budiwiranto PhD, melakukan lawatan ke beberapa kampus di Eropa dan Asia Tengah, termasuk ke TSU Rusia.

Dari pertemuan tersebut, TSU menawarkan berbagai program kerja sama, termasuk pelatihan laboratorium, penguatan kompetensi dosen, serta pertukaran mahasiswa dan staf melalui program singkat dan program gelar dengan dukungan beasiswa dari Pemerintah Rusia. Kolaborasi ini juga mencakup riset bersama dan publikasi internasional. Untuk menindaklanjuti kerja sama ini, TSU mengusulkan diadakannya Focus Group Discussion (FGD) guna membahas implementasi program yang telah disepakati.

Hari ini, diadakan FGD yang membahas Arah Pengembangan Fakultas Sains dan Teknologi (FST) UIN Raden Intan Lampung. Acara ini turut dihadiri oleh Prof Irina Kuskova dari School of Advanced Engineering Studies Agrobiotech, TSU, yang berbagi pengalaman dalam bidang sains dan teknologi.

Rektor menyambut hangat dan menyampaikan rasa terima kasih atas kunjungan Prof Irina.

“Walaupun UIN Raden Intan Lampung masih dalam tahap berkembang dan belum sebesar TSU, kami siap mengembangkan kompetensi kami untuk menjadi lebih sukses, khususnya dalam pengembangan Fakultas Sains dan Teknologi,” ujar Rektor.

“Kami tahu bahwa TSU adalah salah satu universitas terkuat di bidang sains dan teknologi, itulah sebabnya kami sangat antusias dengan kehadiran Prof Irina untuk berbagi pengetahuan dan keahlian. Kami siap belajar dan tumbuh untuk menjadi lebih baik, khususnya dalam mengembangkan Fakultas Sains dan Teknologi,” tambahnya.

Dalam diskusi tersebut, Ketua LPM Andi Thahir MA Ed D, yang juga bertindak sebagai penanggung jawab FST, memperkenalkan visi FST. “Kami ingin menjadi rujukan internasional dalam pengembangan sains dan teknologi, terutama dalam mendukung industri halal yang ramah lingkungan pada tahun 2035,” jelasnya.

Andi berharap dengan dukungan TSU, kita (UIN RIL) dapat memperkuat kapasitas laboratorium, khususnya dalam analisis halal. Ia juga menekankan dua fokus utama kerja sama, yakni peningkatan kapasitas SDM UIN RIL dan kontribusi FST dalam mendukung kebijakan industri halal nasional.

Prof Irina menanggapi dengan antusias, menyatakan bahwa pihaknya akan mempelajari lebih lanjut konsep industri halal yang sedang berkembang di Indonesia. Ia mengungkapkan bahwa laboratorium di TSU memiliki kemampuan untuk menganalisis berbagai produk makanan dan minuman, namun konsep industri halal masih menjadi sesuatu yang baru bagi mereka.

“Kami akan pelajari lebih dalam dan siap membantu meningkatkan kualifikasi akademik SDM UIN RIL,” ujarnya.

Selama kunjungannya, Prof Irina juga meninjau berbagai laboratorium terintegrasi di Fakultas Sains dan Teknologi, seperti laboratorium halal, laboratorium zoologi, laboratorium mikrobiologi, laboratorium biologi dasar dan kimia dasar, laboratorium nutrition, dan laboratorium riset.

Ia memberikan apresiasi terhadap fasilitas laboratorium yang dimiliki oleh UIN Raden Intan Lampung, terutama dalam penggunaan alat analisis cairan HPLC (High-Performance Liquid Chromatography).

“Ini adalah langkah yang sangat bagus, namun membutuhkan SDM yang terampil dan terlatih,” ujarnya. Irina juga menyatakan kesediaannya untuk memberikan pelatihan bagi dosen dan staf di UIN Raden Intan Lampung dalam memaksimalkan penggunaan peralatan laboratorium.

Sementara itu, Prof Yuberti, dosen FST, menekankan pentingnya kontribusi laboratorium kampus bagi masyarakat. “Keberadaan laboratorium di FST tidak hanya mendukung perkembangan ilmu pengetahuan, tetapi juga menjawab kebutuhan masyarakat terkait industri halal yang semakin berkembang di Indonesia,” tuturnya. (An/AH)