Intellectuality, Spirituality, Integrity

UIN RIL Gelar FGD Pemutakhiran Rencana Induk Pengembangan

  • Admin Humas
  • Selasa, 06 Mei 2025
  • 193 Tampilan
FGD Pemutakhiran Rencana Induk Pengembangan UIN Raden Intan Lampung
FGD Pemutakhiran Rencana Induk Pengembangan UIN Raden Intan Lampung

Bandar Lampung (Humas UIN RIL) – Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Intan Lampung (RIL) melalui Lembaga Penjaminan Mutu (LPM) menggelar Forum Group Discussion (FGD) dalam rangka pemutakhiran Rencana Induk Pengembangan (RIP).

Kegiatan ini bertujuan untuk memastikan dokumen RIP tetap relevan dengan perkembangan zaman dan menjadi pedoman strategis jangka panjang dalam pengembangan institusi.

Acara berlangsung di Ruang Teater Lantai 2, Gedung Academic & Research Center, Selasa (6/5/2025), dan dihadiri berbagai unsur internal maupun eksternal kampus.

Rektor UIN Raden Intan Lampung, Prof H Wan Jamaluddin Z MAg PhD, menegaskan bahwa RIP merupakan dokumen penting yang harus terus diperbarui sesuai perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, serta tantangan global.

Dalam sambutannya, Rektor menyampaikan, FGD ini menjadi forum penting untuk menghimpun masukan strategis dari berbagai pihak, mulai dari aspek akademik, kelembagaan, hingga penguatan sumber daya manusia. RIP terbaru diharapkan mampu memuat seluruh kebutuhan pengembangan institusi secara holistik dan terencana.

“FGD ini juga menjadi bentuk sinergi kami dengan perguruan tinggi besar lainnya di Lampung. Kami mengundang perwakilan dari Unila dan ITERA untuk bersama-sama memberikan arahan, kritik, dan motivasi demi kemajuan UIN Raden Intan,” ujar Rektor.

Prof Wan juga menyampaikan capaian penting UIN Raden Intan Lampung yang telah meraih akreditasi Unggul dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) melalui SK Nomor 1212/SK/BAN-PT/Ak/PT/VI/2024. Capaian ini menjadi bukti kerja keras seluruh sivitas akademika dan komitmen dalam memberikan layanan pendidikan tinggi yang berkualitas.

Selain akreditasi nasional, UIN RIL juga telah memperoleh pengakuan internasional melalui sertifikasi ISO, yaitu ISO 9001:2015 untuk manajemen mutu, ISO 21001:2018 untuk manajemen pendidikan, dan ISO 14001:2015 untuk manajemen lingkungan. Ini menunjukkan bahwa tata kelola UIN Raden Intan telah memenuhi standar global dan berorientasi pada keberlanjutan.

Rektor Prof Wan juga menjelaskan, saat ini UIN RIL sedang berada pada fase Rekognisi ASEAN (2021–2025) sebagai bagian dari langkah menuju visi jangka panjang universitas, yakni menjadi Rujukan Internasional dalam pengembangan ilmu keislaman integratif, multidisipliner, dan berwawasan lingkungan pada tahun 2035. Setelah fase ini, universitas akan melanjutkan ke tahap Rekognisi Internasional (2026–2030) dan selanjutnya menjadi Rujukan Internasional (2031–2035).

Dalam kesempatan tersebut, Rektor juga menegaskan bahwa UIN RIL tidak bersaing dengan Unila dan ITERA karena masing-masing memiliki karakteristik dan keunggulan tersendiri.

“Kita fokus pada pengembangan ilmu-ilmu keislaman yang integratif dan multidisipliner,” jelasnya.

Rektor juga mengapresiasi kinerja Tim Pengembangan Kampus Berkelanjutan dan Berwawasan Lingkungan (TPKBBL) yang telah membawa UIN RIL masuk 10 besar nasional dalam UI GreenMetric World University Rankings. Dalam lingkup PTKIN, UIN RIL juga menjadi kampus Islam negeri paling berkelanjutan di Indonesia.

“Ini merupakan bukti nyata bahwa kampus kita benar-benar berkomitmen terhadap tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs) yang mengintegrasikan aspek ekologi, sosial, dan ekonomi dalam tata kelola universitas,” tuturnya.

Langkah pengembangan institusi juga ditunjukkan dengan pendirian fakultas baru, yaitu Fakultas Psikologi Islam dan Fakultas Sains dan Teknologi. Saat ini, UIN RIL sedang merancang pendirian Fakultas Kedokteran dan Fakultas Vokasi guna memperluas kontribusi kampus terhadap kebutuhan masyarakat dan dunia usaha maupun industri (DUDI).

Rektor berharap melalui FGD ini akan lahir gagasan-gagasan kritis dan konstruktif untuk menyusun RIP yang adaptif, responsif, dan sejalan dengan visi universitas. Ia mengajak seluruh peserta FGD untuk berani menawarkan inovasi dan terbuka terhadap perubahan demi pengembangan UIN Raden Intan yang berkontribusi nyata bagi umat, bangsa, dan dunia.

Sementara itu, Gubernur Provinsi Lampung melalui Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Kadisdikbud), Thomas Amirico SSTP MH menyampaikan apresiasi atas penyelenggaraan FGD ini. Menurutnya, kegiatan ini bukan sekadar rapat teknis, melainkan langkah nyata untuk memastikan UIN Raden Intan dapat beradaptasi dan bahkan membentuk perkembangan zaman.

“RIP akan menjadi peta jalan yang kokoh dan berkontribusi nyata bagi kemajuan pendidikan di Lampung dan Indonesia,” kata Thomas dalam sambutannya.

Turut hadir dalam acara ini, Walikota Bandar Lampung yang diwakili Kepala Badan Kesbangpol Kota, Paryanto SIP; Rektor Unila yang diwakili Wakil Rektor IV, Prof Dr Ayi Ahadiat SE MBA.; Rektor ITERA yang diwakili Kepala Biro Akademik, Perencanaan, dan Umum, drh Sri Sulistiawati MM.; serta perwakilan dari Kejati Lampung, Kanwil Kemenag, MUI, PWNU, PWM, Bawaslu, KPU, BRI, BSI, MAN 1, MTsN 2, MIN 5 Bandar Lampung, alumni, dan media massa.

Narasumber dalam kegiatan ini adalah Indrawati MPdI, dari UIN Raden Fatah Palembang, yang menekankan pentingnya kerja sama antar semua lini dalam menyusun RIP agar hasilnya tepat sasaran dan implementatif.

Ketua Senat dan seluruh jajaran pimpinan universitas turut hadir dalam acara ini, termasuk para wakil rektor, dekan dan wakil dekan, direktur dan wakil direktur pascasarjana, ketua lembaga, kepala UPT, kepala pusat, serta seluruh kaprodi dan pejabat struktural lainnya.

Pihak LPM dalam hal ini Kepala Pusat Pengembangan Standar Mutu, Prof Erina Pane, saat memoderatori FGD tersebut menyampaikan bahwa hasil dari FGD ini akan dirumuskan dalam bentuk draft pemutakhiran RIP. Setelah itu akan dilakukan sosialisasi lebih lanjut ke sivitas akademika untuk menghimpun masukan tambahan sebelum RIP ditetapkan secara final dan diturunkan ke dalam rencana strategis (Renstra) dan program turunan lainnya. (An/AH)