Intellectuality, Spirituality, Integrity

UKM Maharipal Beri Penyuluhan Ke Anak SD Tentang Dampak Plastik

  • Admin Humas
  • Selasa, 27 Agustus 2019
  • 2782 Tampilan
Anggota UKM Maharipal saat memberi edukasi tentang dampak penggunaan plastik. (Dok. Ist)

UKM Mahasiswa Raden Intan Pencinta Alam (Maharipal) edukasi dan beri penyuluhan kepada anak-anak usia sekolah dasar (SD) mengenai dampak penggunaan plastik. Hal ini merupakan bagian dari kampanye pengurangan sampah plastik.

Dalam sosialisasi ini, UKM Maharipal bekerjasama dengan kelompok KKN UIN Raden Intan Lampung yang sedang bertugas di Desa Sambikarto, Kecamatan Sekampung, Lampung Timur. Kegiatan tersebut dilakukan di SDN 1, SDN 2 serta SDN 3 Sambikarto kecamatan setempat pada Senin (19/8/2019).

Ketua Umum UKM Maharipal, Wahyu Izhan, mengatakan, anak-anak SD diberitahu tentang gambaran penggunaan plastik dan dampaknya bagi lingkungan mereka, baik di rumah maupun di sekolah. “Setidaknya dengan cara ini wawasan mereka semakin bertambah tentang dampak penggunaan plastik,” katanya.

Menurut dia, tingginya pemakaian sedotan plastik, sangat memungkinkan terjadinya kerusakan pada lingkungan, karena sukarnya penguraian material berbahan dasar plastik. “Penggunaan sedotan plastik itu sendiri,” lanjutnya, “dekat dengan kehidupan anak-anak sekolah dasar sehingga sangat tepat memberikan edukasi terkait hal ini.”

Kepala Divisi Lingkungan Hidup UKM Maharipal, Regi Santia, menyampaikan bahwa kegiatan tersebut dilakukan sebagai bentuk kontribusi dan konsistensi UKM Maharipal dalam pengurangan penggunaan plastik dalam kehidupan sehari-hari.

Regi menjelaskan, program tersebut menyasar ke beberapa sekolah di Kabupaten Lampung Timur. Targetnya, murid-murid menjadi lebih paham tentang dampak negatif penggunaan plastik.

Selain itu, pihaknya juga memperkenalkan bagimana cara memanfaatkan sampah plastik yang sekarang ini lebih dikenal dengan pembuatan ecobrik. “Kami ingin anak-anak bisa mengurangi pemakaian plastik di lingkungan sekolah. Jajanan di sekolah kan banyak yang memakai media plastik. Dengan memberi pemahaman ini kami berharap anak-anak sudah dapat terlibat untuk menjaga lingkungannya sejak dini,” ujarnya.

Dia menambahkan, kampanye memerangi sampah plastik makin penting dilakukan mengingat keberadaan sampah plastik menjadi momok bagi pemerintah dan rakyat Indonesia. Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) bahkan menyebut, jumlah sampah plastik di Indonesia telah mencapai level menghawatirkan.

“Kehawatiran itu,” lanjut Regi, “dapat di lihat dari data KLHK tentang jumlah plastik di Indonesia dalam kurun waktu satu dekade terakhir menunjukan tren meningkat.”

Diketahui, pemerintah Indonesia sendiri telah menetapkan target baru dalam hal pengelolaan sampah plastik dengan pengurangan hingga 30 persen dan pengelolaan sebesar 70 persen pada tahun 2025 mendatang. (Rls – NF/HI)